Selasa, 27 Agustus 2019


Macam-Macam Alat Ukur Listrik serta Cara Menggunakannya

Umumnya, listrik dibagi menjadi 2 macam, yaitu listrik statis dan listrik dinamis. Listrik statis adalah listrik yang elektronnya tidak berpindah-pindah atau diam, sedangkan listrik dinamis adalah listrik yang elektronnya dapat berpindah-pindah atau bergerak. Pada listrik dinamis, jika perpindahan elektronnya searah, listrik ini disebut dengan arus listrik DC (Direct Current), tetapi jika perpindahan elektronnya bolak-balik, listrik ini disebut dengan arus listrik AC (Alternating Current).
Arus listrik AC adalah arus listrik yang arahnya selalu bolak-balik dan besarannya selalu berubah sehingga membentuk gelombang sinusoida atau yang biasa disingkat dengan gelombang sinus. Sementara itu, arus listrik DC adalah arus listrik searah yang sebenarnya mengalir dari kutub negatif ke kutub positif. Untuk mengetahui besaran arus listrik, kita membutuhkan alat ukur listrik yang baik.

Macam-Macam Alat Ukur Listrik AC

Untuk mengukur arus listrik yang arahnya selalu bolak-balik atau arus listrik AC, kita dapat menggunakan beberapa alat ukur listrik seperti berikut ini.

Amperemeter AC


Untuk mengetahui besarnya arus pada rangkaian listrik AC, kita dapat menggunakan Amperemeter AC yang disusun secara seri. Nantinya, alat ukur listrik ini akan mendapatkan arus yang melewati penghantar yang dipasangkan pada suatu rangkaian listrik AC.

Adapun cara menggunakan Amperemeter AC adalah sebagai berikut.
·      -    Pasang Amperemeter AC pada rangkaian listrik secara seri dengan memotong      konduktor agar arus listrik dapat melewati Amperemeter.
·       -   Sambungkan Amperemeter AC ke konduktor yang sudah dipotong tadi.
·       -    Ukur arus listrik dengan memperhatikan jarum yang menunjukkan angka pada      Amperemeter AC.
·       -   Untuk mendapatkan besaran arus listrik yang tepat, kita harus benar-benar         memahami dan memperhatikan karakteristik Amperemeter AC yang digunakan.
·        -   Untuk hasilnya, kita dapat menghitung besarnya arus listrik dengan                   mengalikan angka yang ditunjuk dan angka skala maksimum.                                                                                                                                                                                  

Frekuensi Meter



Untuk mengetahui banyaknya frekuensi pada rangkaian listrik AC, kita dapat menggunakan Frekuensi Meter. Frekuensi di sini adalah banyaknya jumlah getaran yang terjadi pada suatu rangkaian listrik AC setiap detiknya. Alat ukur listrik ini tidak dapat digunakan pada rangkaian listrik DC karena tidak memiliki frekuensi.

Adapun cara menggunakan Frekuensi Meter adalah sebagai berikut.
·       -  Siapkan frekuensi meter dengan lidah getar, kabel penghubung, dan setop   kontak.
·        - Pasang dengan benar kabel penghubung yang sudah disiapkan pada 2 lubang     frekuensi meter.
·         -Hubungkan secara bersamaan 2 kabel yang sudah dipasangkan pada frekuensi   meter ke setop kontak yang dialiri arus listrik bolak-balik atau arus listrik AC.
·         -Hasil pengukuran dapat kita peroleh dari lidah getar yang bergetar paling cepat.



    
                                       

Voltmeter AC/DC





Untuk mengetahui besarnya tegangan pada rangkaian listrik DC, kita dapat menggunakan Voltmeter DC yang disusun secara paralel. Selain menggunakan alat ukur listrik DC ini, kita juga dapat menggunakan multimeter dengan mengubah selector switch-nya menjadi DC Volt.
Adapun cara menggunakan Voltmeter DC adalah sebagai berikut.
·      -   Pasang Voltmeter DC pada rangkaian listrik secara paralel yang memiliki     potensial berbeda.
·      -  Sesuaikan pemasang kutub-kutub Voltmeter DC, kutub positif dipasangkan     dengan potensial tinggi dan kutub negative dipasangakan dengan potensial   rendah.
·       -  Lakukan pengukuran dengan melihat angka yang ditunjukkan pada Voltmeter     DC.
·        - Untuk hasilnya, kita dapat menghitung besarnya tegangan arus listrik dengan     mengalikan angka yang ditunjuk dan angka skala maksimum.                                   

Wattmeter 




Untuk mengetahui besarnya daya pada rangkaian listrik AC, kita dapat menggunakan Wattmeter yang terbuat dari perpaduan antara amperemeter AC dan voltmeter AC. Ada 3 macam wattmeter yang dapat kita gunakan untuk mengukur daya listrik, yaitu wattmeter analog, wattmeter digital, dan wattmeter induksi.
Adapun cara menggunakan Wattmeter digital adalah sebagai berikut.
·      - Hubungkan kabel In Put (POWER SOURCE) ke terminal WATT & 10 A.
·      - Hubungkan kabel Out Put (LOAD) ke terminal COM & V.
·      - Geser tombol ke posisi ON untuk menghidupkan Wattmeter digital.
·      - Tekan tombol PILIHAN untuk mengukur daya yang diinginkan. 
    - Pilihan Watt 1 untuk daya 2.000 Watt dan Watt 2 untuk daya 6.000 hingga X10   Watt.
       -  Pilih WATT ZERO ADJUST di pengaturan untuk membuat tampilan layar   berangka nol.
·       -  Hubungkan kabel In Put ke setop kontak agar LOAD bekerja.
·        - Jika menggunakan Watt 1, tampilan layar Wattmeter adalah hasil ukur daya       pada LOAD.
- Jika menggunakan Watt 2, tampilan layar Wattmeter adalah hasil ukur daya     yang sudah dikalikan 10.
- Jika sudah selesai digunakan, matikan Wattmeter dengan menggeser tombol     ke  posisi OFF.


Clampmater

Cara menggunakan Tang Ampere atau Clamp Meter ini sebenarnya cukup mudah, yaitu dengan menjepitkan rahang penjepitnya ke kabel listrik yang diinginkan. Berikut ini adalah langkah-langkah selengkapnya untuk Mengukur Arus Listrik AC atau Ampere AC dengan menggunakan Clamp Meter (Tang Ampere).
  1. Putar atau setting Saklar Clamp Meter ke posisi Ampere Meter (biasanya tertulis huruf A dengan gelombang sinus diatasnya).
  2. Tekan Trigger untuk membuka rahang Penjepit Clamp Meter atau Tang Ampere.
  3. Jepitkan Rahang penjepit ke kabel Konduktor yang dialiri arus listrik AC (Kabel Listrik berada di tengah-tengah rahang penjepit) kemudian lepaskan Trigger Clamp Meter.
    Catatan : 
    Jika kabel listrik tersebut belum dialiri listrik, hubungkan kabel tersebut atau ON-kan perangkat yang ingin diukur arus listriknya. 
  4. Baca Nilai Ampere yang tertera di layar Clamp Meter (Tang Ampere).
  5. Untuk mengukur Tegangan dan Resistansi, cara pengukurannya hampir sama dengan Multimeter yaitu dengan menggunakan Probe yang dicolokan di Terminal COM yang berwarna Hitam dan Terminal Positif yang berwarna Merah.
  6. Dibawah ini adalah perbedaan Multimeter dan  Clamp Meter dalam mengukur Arus listrik 
                               

Prinsip Kerja Tang Ampere (Clamp Meter)

Pada dasarnya, Tang Ampere (Clamp Meter) menggunakan prinsip induksi Magnetik untuk menghasilkan pengukuran non-kontak terhadap arus listrik AC. Arus Listrik yang mengalir di kabel konduktor akan menghasilkan Medan Magnet. Seperti yang diketahui bahwa, arus AC adalah arus dengan polaritas yang bolak-balik, hal ini akan menyebabkan fluktuasi dinamis dalam medan magnet yang sebanding dengan aliran arus listriknya. Sebuah Transformator yang terdapat di dalam Clamp Meter/Tang Ampere akan merasakan fluktuasi magnet tersebut dan kemudian mengkonversikannya menjadi nilai Ampere (arus listrik) sehingga kita dapat membacanya di layar Clamp Meter. Cara Pengukuran dengan teknologi ini sangat mempermudahkan kita dalam mengukur arus listrik AC terutama pada arus listrik AC yang tinggi.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

DESAIN RUMAH DAN REKAPITULASI DAYA Lantai1 DIKETAHUI :    1. Lampu 8 watt : 9 buah   9x8 = 72 watt 2.  Lampu 12 w...