Macam-Macam Alat Ukur
Listrik serta Cara Menggunakannya
Umumnya, listrik dibagi menjadi 2 macam, yaitu listrik statis dan
listrik dinamis. Listrik statis adalah listrik yang elektronnya tidak
berpindah-pindah atau diam, sedangkan listrik dinamis adalah listrik yang
elektronnya dapat berpindah-pindah atau bergerak. Pada listrik dinamis, jika
perpindahan elektronnya searah, listrik ini disebut dengan arus listrik DC
(Direct Current), tetapi jika perpindahan elektronnya bolak-balik, listrik ini
disebut dengan arus listrik AC (Alternating Current).
Arus listrik AC adalah arus listrik yang arahnya selalu
bolak-balik dan besarannya selalu berubah sehingga membentuk gelombang sinusoida
atau yang biasa disingkat dengan gelombang sinus. Sementara itu, arus listrik
DC adalah arus listrik searah yang sebenarnya mengalir dari kutub negatif ke
kutub positif. Untuk mengetahui besaran arus listrik, kita membutuhkan alat
ukur listrik yang baik.
Macam-Macam Alat Ukur Listrik AC
Untuk mengukur arus listrik yang arahnya selalu bolak-balik atau
arus listrik AC, kita dapat menggunakan beberapa alat ukur listrik seperti
berikut ini.
Amperemeter AC
Untuk mengetahui besarnya arus pada rangkaian listrik AC, kita
dapat menggunakan Amperemeter AC yang disusun secara seri. Nantinya, alat ukur
listrik ini akan mendapatkan arus yang melewati penghantar yang dipasangkan
pada suatu rangkaian listrik AC.
Adapun cara menggunakan Amperemeter AC adalah sebagai berikut.
· - Pasang Amperemeter AC pada rangkaian listrik secara seri dengan
memotong konduktor agar arus listrik dapat melewati Amperemeter.
· - Sambungkan Amperemeter AC ke konduktor yang sudah dipotong tadi.
· - Ukur arus listrik dengan memperhatikan jarum yang menunjukkan
angka pada Amperemeter AC.
· - Untuk mendapatkan besaran arus listrik yang tepat, kita harus
benar-benar memahami dan memperhatikan karakteristik Amperemeter AC yang
digunakan.
· - Untuk hasilnya, kita dapat menghitung besarnya arus listrik dengan mengalikan angka yang ditunjuk dan angka skala maksimum.
Frekuensi Meter
Untuk mengetahui banyaknya frekuensi pada rangkaian listrik AC, kita dapat menggunakan Frekuensi Meter. Frekuensi di sini adalah banyaknya jumlah getaran yang terjadi pada suatu rangkaian listrik AC setiap detiknya. Alat ukur listrik ini tidak dapat digunakan pada rangkaian listrik DC karena tidak memiliki frekuensi.
Adapun cara menggunakan Frekuensi Meter adalah sebagai berikut.
· - Siapkan frekuensi meter dengan lidah getar, kabel penghubung, dan
setop kontak.
· - Pasang dengan benar kabel penghubung yang sudah disiapkan pada 2
lubang frekuensi meter.
· -Hubungkan secara bersamaan 2 kabel yang sudah dipasangkan pada
frekuensi meter ke setop kontak yang dialiri arus listrik bolak-balik atau arus
listrik AC.
· -Hasil pengukuran dapat kita peroleh dari lidah getar yang bergetar
paling cepat.
Voltmeter AC/DC
Untuk mengetahui besarnya tegangan pada rangkaian listrik DC, kita
dapat menggunakan Voltmeter DC yang disusun secara paralel. Selain menggunakan
alat ukur listrik DC ini, kita juga dapat menggunakan multimeter dengan mengubah
selector switch-nya menjadi DC Volt.
Adapun cara menggunakan Voltmeter DC adalah sebagai berikut.
· - Pasang Voltmeter DC pada rangkaian listrik secara paralel yang
memiliki potensial berbeda.
· - Sesuaikan pemasang kutub-kutub Voltmeter DC, kutub positif
dipasangkan dengan potensial tinggi dan kutub negative dipasangakan dengan
potensial rendah.
· - Lakukan pengukuran dengan melihat angka yang ditunjukkan pada
Voltmeter DC.
· - Untuk hasilnya, kita dapat menghitung besarnya tegangan arus
listrik dengan mengalikan angka yang ditunjuk dan angka skala maksimum.
Wattmeter
Untuk mengetahui besarnya daya pada rangkaian listrik AC, kita
dapat menggunakan Wattmeter yang terbuat dari perpaduan antara amperemeter AC
dan voltmeter AC. Ada 3 macam wattmeter yang dapat kita gunakan untuk mengukur
daya listrik, yaitu wattmeter analog, wattmeter digital, dan wattmeter induksi.
Adapun cara menggunakan Wattmeter digital adalah sebagai berikut.
· - Hubungkan kabel In Put (POWER SOURCE) ke terminal WATT & 10 A.
· - Hubungkan kabel Out Put (LOAD) ke terminal COM & V.
· - Geser tombol ke posisi ON untuk menghidupkan Wattmeter digital.
· - Tekan tombol PILIHAN untuk mengukur daya yang diinginkan.
- Pilihan
Watt 1 untuk daya 2.000 Watt dan Watt 2 untuk daya 6.000 hingga X10 Watt.
- Pilih WATT ZERO ADJUST di pengaturan untuk membuat tampilan layar berangka nol.
· - Hubungkan kabel In Put ke setop kontak agar LOAD bekerja.
· - Jika menggunakan Watt 1, tampilan layar Wattmeter adalah hasil
ukur daya pada LOAD.
- Jika menggunakan Watt 2, tampilan layar Wattmeter adalah hasil ukur daya yang sudah dikalikan 10.
- Jika sudah selesai digunakan, matikan Wattmeter dengan menggeser tombol ke posisi OFF.
- Jika menggunakan Watt 2, tampilan layar Wattmeter adalah hasil ukur daya yang sudah dikalikan 10.
- Jika sudah selesai digunakan, matikan Wattmeter dengan menggeser tombol ke posisi OFF.
Clampmater
Cara menggunakan Tang Ampere atau Clamp Meter ini
sebenarnya cukup mudah, yaitu dengan menjepitkan rahang penjepitnya ke kabel
listrik yang diinginkan. Berikut ini adalah langkah-langkah selengkapnya untuk
Mengukur Arus Listrik AC atau Ampere AC dengan menggunakan Clamp Meter (Tang
Ampere).
- Putar atau setting Saklar Clamp
Meter ke posisi Ampere Meter (biasanya tertulis huruf A dengan gelombang
sinus diatasnya).
- Tekan Trigger untuk membuka rahang
Penjepit Clamp Meter atau Tang Ampere.
- Jepitkan Rahang penjepit ke kabel
Konduktor yang dialiri arus listrik AC (Kabel Listrik berada di
tengah-tengah rahang penjepit) kemudian lepaskan Trigger Clamp Meter.
Catatan : Jika kabel listrik tersebut belum dialiri listrik, hubungkan kabel tersebut atau ON-kan perangkat yang ingin diukur arus listriknya. - Baca Nilai Ampere yang tertera di layar Clamp Meter (Tang Ampere).
- Untuk mengukur Tegangan dan Resistansi, cara pengukurannya hampir sama dengan Multimeter yaitu dengan menggunakan Probe yang dicolokan di Terminal COM yang berwarna Hitam dan Terminal Positif yang berwarna Merah.
- Dibawah ini adalah perbedaan Multimeter dan Clamp Meter dalam mengukur Arus listrik
Prinsip Kerja
Tang Ampere (Clamp Meter)
Pada dasarnya, Tang Ampere
(Clamp Meter) menggunakan prinsip induksi Magnetik untuk menghasilkan
pengukuran non-kontak terhadap arus listrik AC. Arus Listrik yang mengalir di
kabel konduktor akan menghasilkan Medan Magnet. Seperti yang diketahui bahwa,
arus AC adalah arus dengan polaritas yang bolak-balik, hal ini akan menyebabkan
fluktuasi dinamis dalam medan magnet yang sebanding dengan aliran arus
listriknya. Sebuah Transformator yang terdapat di dalam Clamp Meter/Tang Ampere
akan merasakan fluktuasi magnet tersebut dan kemudian mengkonversikannya
menjadi nilai Ampere (arus listrik) sehingga kita dapat membacanya di layar
Clamp Meter. Cara Pengukuran dengan teknologi ini sangat mempermudahkan kita
dalam mengukur arus listrik AC terutama pada arus listrik AC yang tinggi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar