IC LOGIKA
Jenis-jenis
Pengelompokan IC (Integrated Circuit) – Integrated Circuit atau sering disingkat dengan
IC adalah komponen yang sering dijumpai dalam rangkaian elektronika modern dan
canggih. Hampir semua perangkat Elektronik yang kita pergunakan saat ini
memakainya. Kepopuleran IC ini dikarenakan kemampuannya yang dapat
meng-integrasikan ratusan bahkan jutaan Transistor, Dioda, Resistor dan
Kapasitor ke dalam suatu kemasan yang cukup kecil. Dalam bahasa Indonesia,
Integrated Circuit atau IC ini sering disebut dengan Sirkuit Terpadu.
Jenis-jenis Pengelompokan IC
Pada dasarnya, ada banyak
jenis pengklasifikasian pada IC. Ada yang mengelompokan IC berdasarkan
aplikasinya, ada yang mengelompokannya berdasarkan jumlah komponen yang
digunakan, ada yang mengelompokannya berdasarkan bentuk kemasannya, ada yang mengelompokannya
berdasarkan fungsinya dan juga ada yang mengelompokkannya berdasarkan Teknik
Pembuatannya.
Berikut ini adalah
Jenis-jenis IC (Integrated Circuit) yang dikelompokkan berdasarkan
kriteria-kriteria yang disebut diatas.
A. Pengelompokan IC berdasarkan Aplikasinya
Berdasarkan Aplikasinya, IC
dapat dibagikan menjadi 3 jenis, yaitu IC Analog, IC Digital dan IC Campuran
(Mixed Integrated Circuit).
IC
Analog
IC Analog adalah IC yang
beroperasi pada sinyal yang berbentuk gelombang kontinyu. Contoh IC jenis
Analog ini seperti IC Penguat daya, IC Penguat sinyal, IC Regulator Tegangan,
IC Multiplier dan IC Op-Amp.
IC
Digital
IC Digital adalah IC yang
beroperasi pada sinyal digital yaitu sinyal yang hanya memiliki 2 level yakni
“Tinggi” dan “Rendah” atau dilambangkan dengan kode Binary “1” dan “0”. Contoh
IC Digital seperti IC Mikroprosesor, IC Flip-flip, IC Counter, IC Memory, IC
Multiplexer dan IC Mikrocontroller.
IC
Campuran (Mixed IC)
Yang dimaksud dengan IC
Campuran atau Mixed IC adalah IC yang mengkombinasikan fungsi IC Analog dan IC
Digital ke dalam kemasan satu IC. Pada umumnya, IC jenis Kombinasi Digital dan
Analog ini digunakan sebagai IC yang mengkonversikan sinyal Digital menjadi
Analog (D/A Converter) ataupun sinyal Analog menjadi sinyal Digital (A/D
Converter). Seiring dengan perkembangan Teknologi IC, IC jenis Campuran ini
memungkinkan untuk mengintegrasikan Sinyal Digital dengan fungsi RF kedalam satu
kemasan IC.
B. Pengelompokan IC berdasarkan Jumlah
Komponennya
Dibawah ini adalah
pengelompokan jenis-jenis IC berdasarkan jumlah komponennya terutama pada
jumlah Komponen Transistor yang terdapat dalam satu kemasan IC.
Small-scale
integration (SSI)
Small-scale integration atau
IC SSI adalah IC yang berskala kecil yaitu hanya terdiri dari beberapa
Transistor didalamnya.
Medium-scale
integration (MSI)
Medium-scale integration
(MSI) ini terdiri dari ratusan Transistor dalam sebuah kemasan IC. IC yang
berskala Menengah ini dikembangkan pada tahun 1960-an dan lebih ekonomis jika
dibanding dengan IC Small-scale integration (SSI).
Large-scale
integration (LSI)
Large-scale integration atau
LSI adalah IC yang terdiri dari ribuan Transistor didalamnya. IC Mikroprosesor
pertama yang dikembangkan untuk Kalkulator dikembangkan pada tahun 1970-an
memiliki kurang dari 4000 buah Transistor.
Very
large-scale integration (VLSI)
Very large-scale integration
atau disingkat dengan IC VLSI adalah IC yang terdiri dari puluhan ribu hingga
ratusan ribu transistor didalam kemasannya. IC yang berskala sangat besar ini
dikembangkan mulai tahun 1980-an.
Ultra large-scale integration (ULSI)
Ultra large-scale integration
(ULSI) adalah IC yang terdiri dari lebih dari 1 juta Transistor didalammnya.
C. Pengelompokan IC berdasarkan Teknik
Pembuatannya
Berdasarkan Teknik
Pembuatannya atau cara Manufakturingnya, IC dapat dibagi menjadi 3 macam yaitu
IC Thin and Thick Film, IC Monolitik dan IC Hybrid atau IC Multichip
IC
Monolitik (Monolithic IC)
IC Monolitik merupakan IC
yang mengintegrasikan Komponen Pasif dan Komponen Aktif pada satu chip tunggal
Silikon sebagai bahan semikonduktornya. Konsep Manufaktur IC Monolitik ini
dapat menghasilkan IC yang memiliki keandalan yang tinggi dengan biaya produksi
yang rendah. IC jenis ini banyak ditemui di rangkaian Televisi, Amplifier,
Regulator Tegangan dan Penerima AM/FM.
Thin
and Thick Film IC
Thin Film IC dan Thick Film
IC relatif lebih besar dari IC Monolitik. Hal ini dikarenakan hanya komponen
pasif (resistor dan kapasitor) yang dapat diintegrasikan pada wafer IC
sedangkan komponen aktif seperti Transistor dan Dioda tidak dapat diintegrasikan
dan harus dihubungkan secara terpisah yang membentuk rangkaian tersendiri di
dalam kemasan IC.
Thin Film IC dan Thick Film
IC memiliki karakteristik dan bentuk yang hampir sama, perbedaannya hanya
terletak pada proses pembentukan komponen pasifnya. Thin Film IC menggunakan
teknik penguapan atau teknik katoda-sputtering sedangkan Thick Film IC
menggunak teknik Sablon.
IC
Hybrid atau IC Multi-chip
Seperti namanya, IC Hybrid
atau IC Multi-chip ini terbuat dari sejumlah chip yang dihubungkan menjadi satu
sirkuit terintegrasi. IC jenis ini biasanya digunakan dalam rangkaian Penguat
(Amplifier) yang berdaya tinggi mulai 5W hingga lebih dari 50W. Kinerja IC
Hybrid ini lebih baik dibanding dengan IC Monolitik.
D. Pengelompokan IC berdasarkan Kemasan
(Package)
Berdasarkan Kemasannya, IC
dapat dibedakan menjadi :
- SIP (Single In-line Packages)
- DIP (Dual In-line Packages)
- SOP (Small Outline Packages)
- QFP (Quad Flat Packages)
- BGA (Ball Grid Arrays
E.
Pengelompokan IC berdasarkan Fungsi umumnya
Selain
pengelompokan-pengelompokan diatas, ada yang mengelompokkan IC berdasarkan
Fungsi umumnya, yaitu :
- IC Logic Gates, yaitu IC yang
berfungsi sebagai Gerbang Logika.
- IC Comparator, yaitu IC yang
berfungsi sebagai Komparator (Pembanding)
- IC Timer, yaitu IC yang berfungsi
sebagai penghitung waktu (timer)
- IC Switching, yaitu IC yang
berfungsi sebagai Switch (sakelar)
- IC Audio Amplifier, yaitu IC yang
berfungsi sebagai penguat Audio.
Aplikasi dan Fungsi IC (Integrated
Circuit)
Berdasarkan Aplikasi dan
Fungsinya, IC (Integrated Circuit) dapat dibedakan menjadi IC Linear, IC
Digital dan juga gabungan dari keduanya.
IC
Linear
IC Linear atau disebut juga
dengan IC Analog adalah IC yang pada umumnya berfungsi sebagai :
- Penguat Daya (Power Amplifier)
- Penguat Sinyal (Signal Amplifier)
- Penguat Operasional (Operational
Amplifier / Op Amp)
- Penguat Sinyal Mikro (Microwave
Amplifier)
- Penguat RF dan IF (RF and IF
Amplifier)
- Voltage Comparator
- Multiplier
- Penerima Frekuensi Radio (Radio
Receiver)
- Regulator Tegangan (Voltage
Regulator)
IC
Digital
IC Digital pada dasarnya
adalah rangkaian switching yang tegangan Input dan Outputnya hanya memiliki 2
(dua) level yaitu “Tinggi” dan “Rendah” atau dalam kode binary dilambangkan
dengan “1” dan “0”.
IC Digital pada umumnya
berfungsi sebagai :
- Flip-flop
- Gerbang Logika (Logic Gates)
- Timer
- Counter
- Multiplexer
- Calculator
- Memory
- Clock
- Microprocessor (Mikroprosesor)
- Microcontroller
Hal yang perlu dingat bahwa
IC (Integrated circuit) merupakan Komponen Elektronika Aktif yang sensitif
terhadap pengaruh Electrostatic Discharge (ESD). Jadi, diperlukan penanganan
khusus untuk mencegah terjadinya kerusakan pada IC tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar